Martabak biasanya terbagi menjadi dua variasi yaitu manis dan asin. Masing-masing dari kita pasti memiliki favoritnya sendiri-sendiri. Yang manis dibuat dengan adonan terigu kental, kemudian dicampur dengan gula, margarin, juga bahan makanan lain yang dijadikan toping. Menarik bahwa toping ini sendiri pun beragam jenisnya, mulai dari pisang, meses, kismis, kacang, coklat, keju, dan masih banyak lainnya. Belum lagi campuran diantaranya. Bahkan kita bisa membuat dua toping yang berbeda dalam satu lingkaran makanan manis tersebut.
Walaupun begitu menurut saya masih banyak kemungkinan toping lain yang perlu dieksplorasi lebih lanjut dan di tes ke pasar. Karena para konsumen sebenarnya bisa dibilang menunggu terobosan-terobosan baru. Jadi, tidak menutup kemungkinan apabila nanti topingnya ada es krim, serpihan coklat batangan, atau yang lainnya. Saya melihat ini sebagai celah, suatu perbaikan, agar konsumsi yang memiliki beragam selera tidak bosan dan kembali bergairah. Meskipun memang dalam setiap percobaan harus ada resiko yang diambil. Tapi bukankah ini ada sebuah usaha yang didalamnya berbagai resiko tersebut harus diambil, diperhitungkan, dan diminimalisir?
Menurut saya hal ini patut untuk dicoba. Karena kegagalan adalah bagian dari kesuksesan, ada yang bilang juga bahwa hanya yang berani yang dapat memenangkan permainan. Inovasi-inovasi itu harus digalakan, harus kita dukung, agar cita rasa kuliner, khususnya martabak manis, terus berkembang dan tidak mengalami stagnasi. Menurut saya peluang ini terbuka lebar hanya saja siapakah yang berani untuk memulainya? Baca juga resep rahasia pembuatan martabak manis.
EmoticonEmoticon