Pekerjaan membuat logo memang tidak bias dilakukan sembarangan, apalagi bila Anda bermaksud membangun brand value bagi bisnis Anda.
Namun di zaman kiwari, segala hal, termasuk pembuatan logo, relatif mudah dilakukan.
Kalau Anda tak mampu merancang desain logo dengan baik, Anda bisa mencari desainer lepas melalui marketplace freelancer – seperti Sribulancer, misalnya.
Dan kalau Anda sedikit memiliki taste mendesain yang oke, ada banyak aplikasi design maker yang bisa diakses melalui ponsel pintar yang Anda miliki.
Tapi sekali lagi pertanyaannya: sudahkah cara-cara diatas cukup?
Membangun brand value lewat logo
Logo bukan hanya sekadar tampilan visual. Bayangkanlah ia sebagai kartu nama yang Anda serahkan kepada calon klien Anda di waktu pertama kalian berdua berkenalan.Tentu saja Anda harus meninggalkan kesan mendalam kepada calon klien itu, kan?
Di situlah fungsi logo bekerja. Ia meninggalkan kesan pertama yang mendalam.
Ambil contoh, misalnya, bila Anda adalah sebuah perusahaan logistik yang mengutamakan ketepatan waktu pengiriman serta layanan petugas yang ramah. Kesan yang mau Anda tinggalkan “cepat dan ramah”.
Nah, “cepat dan ramah” itu bisa ditinggalkan jejaknya, antara lain, melalui logo. Singkat kata, Anda bisa membuat logo dengan berpatokan ada value yang ingin Anda kenalkan kepada calon klien.
Sampai di sini, sebaiknya Anda berpikir lebih dulu tentang brand value sebelum memutuskan memekerjakan seorang desainer lepas yang Anda cari lewat marketplace freelancer.
Logo yang ikonik itu mudah diingat orang
Anda tentu tahu logo Apple, bukan. Kesan apa yang Anda dapatkan dari logo tersebut?
Mewah, mahal? Eksklusif? Tidak sembarang orang yang memakainya? Hanya orang-orang super kaya yang mampu membeli perangkat Apple?
Semuanya benar. Tapi yang lebih penting lagi, Apple berhasil membuat jutaan orang di seluruh negara mengingat logo mereka dengan baik. Dan itulah logo yang ikonik.
Memang tidak mudah membuat logo yang unik, sekaligus diingat banyak orang. Lagipula, logo yang unik semestinya dibarengi dengan hal-hal lain, misalnya layanan pelanggan yang ramah, atau after sales service yang mudah ditemukan di banyak kota.
Menemukan partner yang tepat
Ada banyak sekali desainer lepas yang siap bekerja memenuhi deadline yang Anda tetapkan. Namun mungkin hanya beberapa orang saja yang bisa cocok dengan Anda.Banyak marketplace desainer membangun sistem dimana Anda bisa membuka proyek pengerjaan logo, dan kemudian satu persatu desainer akan memberikan bidding untuk proyek yang Anda tawarkan.
Cara lainnya: Anda bisa membuka kontes desain di Sribu. Tujuannya untuk memancing para desainer menawarkan logo yang paling cocok digunakan untuk bisnis Anda.
Anda lihat. Ada banyak cara untuk memperoleh desainer yang paling pas, yang bisa dipasrahi tugas membuat logo paling cocok untuk bisnis Anda.
Jadi, metode mana yang paling cocok untuk saya gunakan?
Tergantung kebutuhan Anda. Metode pertama menuntut Anda untuk menyeleksi satu dari sekian puluh desainer yang melakukan penawaran. Anda bisa melihat reputasi mereka berdasarkan rating (biasanya situs marketplace freelancer memberikannya) untuk menentukan mana yang terbaik.
Sedangkan metode kedua lebih mudah dilakukan. Dimana Anda hanya tinggal menyeleksi logo yang masuk, untuk kemudian memilih satu yang paling cocok.
Metode kedua membuat logo itu tampaknya jauh lebih praktis untuk diterapkan siapa pun.
Ingat, logo hanyalah langkah awal
Akan tetapi untuk kepentingan pembuatan identitas brand, logo merupakan jalan pertama untuk memperkenalkan bisnis Anda ke publik.
Karena itu Anda mungkin perlu menginvestasikan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk membuat logo yang mampu merepresentasikan perusahaan Anda dengan baik.
Kalau Anda berhasil membuat logo bisnis yang secara sempurna mampu merepresentasikan bisnis Anda dengan visual yang luar biasa, maka itu adalah langkah pertama menuju kesuksesan.
Oh ya, jangan lupa. Ada banyak desainer lepas yang bisa memenuhi ekspekstasi Anda akan logo bisnis yang sempurna secara visual. Dan Sribu merupakan langkah pertama untuk memperoleh itu semua.
EmoticonEmoticon