Menjadi guru adalah salah satu cita-cita yang kerap diutarakan anak-anak. Pekerjaan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa tersebut menggoda banyak pihak untuk ikut terjun langsung dan mengajar misalnya di pedalaman. Namun, untuk mengajar tidaklah mudah, selain harus memiliki mental yang kuat, apalagi di pedalaman memiliki fasilitas yang jauh berbeda dengan yang ada di kota, Anda juga harus memiliki ilmu yang cukup. Dari pemerintah dan pihak tertentu misalnya pihak swasta sendiri, menyediakan program untuk Anda yang ingin terjun langsung dan mengajar di pedalaman.

Pertama adalah Guru Garis Depan atau yang lebih dikenal dengan GGD. Program dari pemerintah ini akan menerjunkan sejumlah guru untuk ditempatkan di daerah pedalaman. Setelah mengajar di pedalaman, orang yang ikut serta dalam program ini akan diangkat untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji yang bisa mencapai 8 juta per bulannya. Karena hal tersebut, tidak sedikit yang memilih untuk mengikuti GGD agar nantinya lebih mudah untuk diangkat menjadi PNS.
Kedua adalah Indonesia Mengajar. Program pendidikan yang dirintis oleh Annies Baswedan ini mengirimkan mahasiswa pilihan untuk bisa ikut serta dan kemudian ditempatkan di pedalaman dalam jangka waktu tertentu dan biasanya adalah selama 1 tahun.
Kedua adalah Indonesia Mengajar. Program pendidikan yang dirintis oleh Annies Baswedan ini mengirimkan mahasiswa pilihan untuk bisa ikut serta dan kemudian ditempatkan di pedalaman dalam jangka waktu tertentu dan biasanya adalah selama 1 tahun.
Ketiga adalah 1000 guru. Dengan mengusung tagline Travelling & Teaching, anak muda yang berusia 17-35 tahun ini bisa mengajar langsung anak-anak yang berada di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Program yang sudah ada sejak November 2016 ini, sudah membantu lebih 5000 anak sekolah pedalaman yang ada di 18 Provinsi yang ada di Indonesia.
Keempat adalah Komunitas Jendela. Komunitas ini sebenarnya adalah komunitas yang fokus pada pengadaan perpustakaan untuk anak-anak yang berada di pedalaman. Komunitas yang terbentuk di Yogyakarta pada tanggal 12 Maret 2011 ini tidak hanya membangun perpustakaan namun juga ikut untuk memberikan edukasi di pedalaman/pelosok dan kini komunitas ini sudah mempunyai cabang di beberapa daerah misalnya di Jakarta, Bandung, Lampung, Malang, Bengkalis, Sumut, Bangka dan Jember.
Beberapa program lainnya yang bisa Anda pilih untuk ikut serta dalam program pendidikan yang ada di Indonesia adalah:
Keempat adalah Komunitas Jendela. Komunitas ini sebenarnya adalah komunitas yang fokus pada pengadaan perpustakaan untuk anak-anak yang berada di pedalaman. Komunitas yang terbentuk di Yogyakarta pada tanggal 12 Maret 2011 ini tidak hanya membangun perpustakaan namun juga ikut untuk memberikan edukasi di pedalaman/pelosok dan kini komunitas ini sudah mempunyai cabang di beberapa daerah misalnya di Jakarta, Bandung, Lampung, Malang, Bengkalis, Sumut, Bangka dan Jember.
Beberapa program lainnya yang bisa Anda pilih untuk ikut serta dalam program pendidikan yang ada di Indonesia adalah:
- Indonesia Menyala. Program dari Indonesia Mengajar (IM) ini berfokus untuk pengadaan perpustakaan bagi anak-anak yang ada di pelosok dan hingga kini sudah menjangkau lebih dari 140 SD yang ada di pedalaman. Akan tetapi, Indonesia Menyala tidak hanya berfokus pada pengadaan perpustakaan namun juga berpartisipasi untuk mendonasikan dana yang terkumpul, ide dan tenaga pendidikan.
- Skholatanpabatas (STB) membantu untuk memberi pengajaran ke sesama tanpa batasan dan beberapa programnya adalah English day/ English weekend, seminar, sekolah berbagi di panti asuhan dan jejaring anak Indonesia.
- Sure Indonesia yang mengadakan sekolah dan perekrutan tenaga kerja di pedalaman.
EmoticonEmoticon