Untuk memperoleh hasil yang besar dan kenyamanan serta keamanan saat menanamkan uang tentu saja juga dibutuhkan reksadana yang memberikan penawaran serta fasilitas yang besar dan baik pula. Oleh karena itu kita harus pintar memilih mana reksadana terbaik dan memahami secara keseluruhan seluk beluk reksadana yang akan dipercayai oleh pemilik modal sebagai wadah pengelola dana. Pentingnya mengetahui secara detail tentang jenis dan sistem reksadana yang akan dipilih dikarenakan proyek penanaman pendapatan yang dapat berupa deposito, saham ataupun obligasi ini tentunya tidak hanya akan mendatangkan keuntungan semata karena investasi kedalam reskadana pun berpeluang mendatangkan berbagai risiko. Untuk itu alangkah baiknya jika pemilik modal juga mengerti berbagai risiko tersebut.
Beberapa risiko yang harus dipahami oleh pemilik modal sebelum melakukan penanaman dana kedalam reksadana diantaranya ialah risiko berkurangnya nilai unit penyertaan, risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (deposito, saha, obligasi dan surat berharga lainnya) yang tertera didalam portofolio reksadana tersebut. Kemudian mengenai risiko likuiditas, hal ini berhubungan dengan kesulitan yang dihadapi oleh manajer investasi jika banyak dari pemegang unit menjual kembali unit-unit yang dipegangnya, masalah pada hal ini ialah kesulitan yang dialami oleh manajer investasi untuk menyediakan uang tunai atas penjualan kembali tersebut. Itulah kenapa kita penting mengerti mana reksadana terbaik untuk dapat mengelola dana yang kita miliki dengan baik pula.
Kemudian risiko wanprestasi juga perlu dipertimbangkan, risiko ini merupakan risiko terburuk dalam proyek penanaman dana kedalam reksadana, yang mana risiko ini dapat timbul tatkala perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak dapat segera membayar ganti rugi atau pembayaran yang lebih rendah dari nilai pertanggungan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalkan wanprestasi dari pihak yang berhubungan dengan reksadana, bank kustodian, agen pembayaran atau hal lain seperti bencana alam yang mengakibatkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana. Ketika pemiliki modal dapat memilih secara jeli terhadap reksadana terbaik tentunya berbagai risiko ini akan tetap ada namun dapat diselesaikan dengan jauh dan lebih bijaksana.
EmoticonEmoticon